Disadari bahwa umat Kristen dan gereja-gereja di Indonesia sangat ketat berpegang pada pengakuan iman (simbol-simbol) reformasi yang tidak jauh beranjak dari doktrin oikumenis gereja-gereja. Gereja-gereja di Indonesia berpegang pada doktrin Trinitas yang mengajar bahwa Allah yang Esa itu terdiri dari tiga pribadi (persons, personae): Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ketiganya esa dan satu hakikat. Yesus adalah salah satu dari pribadi-pribadi Trinitas, yang memiliki dua hakikat dalam dirinya: ilahi dan manusiawi.
Pada pihak lain, umat Islam memiliki kesamaan doktrin tentang tauhid (keesaan Allah). Bagi umat Islam, Allah adalah satu-satunya yang mutlak: tidak ada sesuatu pun atau seorang pun dapat disetarakan dengan-Nya. Ia sama sekali berbeda dengan keberadaan lainnya dan tidak dapat disejajarkan, baik dengan manusia atau pun dengan ciptaan lainnya. Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Berdasar ajaran tentang keesaan Allah ini maka umat Islam sulit memahami doktrin Kristen.
Melalui buku ini Bambang Subandrijo (penulis) lalu melakukan kajian terhadap kedua cara pandang kedua agama tersebut terhadap sosok Yesus, yang memiliki kedudukan cukup signifikan dalam Kitab-kitab Suci mereka. Inilah titik temu yang disajikan dan diharapkan bisa mengembangkan cakrawala kerukunan antariman dan meredam titik-titik tengkar. Penulis mendekati persoalan ini dengan melakukan eksperimen dialog doktriner tentang kajian analisis eksegetis dan juga pendekatan dari ortodoksi ke ortopraksis.
Judul : YESUS: Sang Titik Temu dan Titik Tengkar
Subjudul: Sebuah Studi tentang Pandangan Kristen dan Muslim di Indonesia Mengenai Yesus
Penulis : Bambang Subandrijo
Penerbit : BPK GM & STT Jakarta
Ukuran : 15.5 x 24 cm (soft cover)
Tebal : xxx + 332 hlm
PEMESANAN
Ketik:
#YESUSTITIK + Nama + Kota + pilih bank BCA/Mandiri/BRI/BNI untuk
transfer (kami akan informasikan harga + ongkir)
Kirim
WA&LINE: 081806806377 / 08111787781 /
SMS:
085771126168/
pin
229C22FC / pin 2BC8AB65
Telepon
08988200849 / 021-29459402
No comments:
Post a Comment